Banyak sekali pianist-pianist pemula yang bertanya didalam forum mengenai bagaimana caranya menghasilkan ide dan bermain secara emosioanl. Bagaimana caranya pianist dengan permainan musiknya mampu membangkitkan semangat maupun menghadirkan kesedihan? Ini artinya kita tengah berbicara tentang perbedaan antara pendengar dan pianist, dan pertanyaan mengenai emosi serta musik adalah salah satu materi yang sangat kompleks.
Ketika kita ingin belajar bermain piano dengan emosional, maka harus ada keseimbangan antara kontrol permainan dan kehilangan diri dalam emosi. Yang terakhir ini sangat beresiko, karena setiap pianist kemungkinan akan kehilangan kontrol permainannya ketika mencoba melepaskan emosinya. Dan setiap pianist punya caranya masing-masing untuk meluapkan emosi musiknya, karena itu tidak ada satu tips pasti untuk bermain piano dengan penuh emosi.
Saya hanya bisa menyarankan untuk 50% melakukan kontrol musik dan 50% ungkapan emosional, meskipun semua pianist setuju bahwa kontrol seharusnya lebih besar, namun semua itu kembali ke tempramen masing-masing. Jika kamu adalah pribadi yang sulit menjaga tempramen resiko kehilangan kontrol akan lebih besar. Namun bermain terlalu aman dan hati-hati juga akan menjadi benteng penghalang penonton menikmati musik kita.
Ungkapan "Tidak ada resiko, tidak ada imbalan" berlaku saat pertunjukan berlangsung. Pertanyaan yang juga berkaitan dengan masalah emosi adalah tidak mungkin menggunakan perasaan untuk setiap note musik. Nyatanya, hal ini bisa dilakukan jika saja kalian mau berlatih lebih keras. Ingat, saat belajar musik kita mereproduksi apa yang kita pelajari. Jika kita belajar sepotong nada dengan cara emosional, kita akan memainkannya dengan penuh emosi.
Yang kedua adalah bahwa otak belajar lebih cepat ketika dirangsang oleh emosi. Semakin intens emosi (baik positif maupun negatif), semakin cepat informasi atau pengalaman masuk kedalam sistem saraf kita. Bermain musik adalah tindakan-tindakan performatif psikofisik yaitu sebagai tergantung pada sistem saraf. Intinya jika kamu ingin bermain dengan emosi ya mulailah dengan mempelajari satu nada dengan emosi.
Berlatih dengan emosi, mengintegrasikan emosi ke dalam gerakan otot kita, itulah yang biasanya dilakukan oleh para pianist profesional. Bukan hanya beli piano lalu hanya memainkan lagu-lagu sepajang hidup berdasarkan partitur, jika seperti ini permainan musikmu tak akan pernah bernyaw.
http://id.yamaha.com/id/music_education/courses/teens_and_adults/
Ketika kita ingin belajar bermain piano dengan emosional, maka harus ada keseimbangan antara kontrol permainan dan kehilangan diri dalam emosi. Yang terakhir ini sangat beresiko, karena setiap pianist kemungkinan akan kehilangan kontrol permainannya ketika mencoba melepaskan emosinya. Dan setiap pianist punya caranya masing-masing untuk meluapkan emosi musiknya, karena itu tidak ada satu tips pasti untuk bermain piano dengan penuh emosi.
Saya hanya bisa menyarankan untuk 50% melakukan kontrol musik dan 50% ungkapan emosional, meskipun semua pianist setuju bahwa kontrol seharusnya lebih besar, namun semua itu kembali ke tempramen masing-masing. Jika kamu adalah pribadi yang sulit menjaga tempramen resiko kehilangan kontrol akan lebih besar. Namun bermain terlalu aman dan hati-hati juga akan menjadi benteng penghalang penonton menikmati musik kita.
Ungkapan "Tidak ada resiko, tidak ada imbalan" berlaku saat pertunjukan berlangsung. Pertanyaan yang juga berkaitan dengan masalah emosi adalah tidak mungkin menggunakan perasaan untuk setiap note musik. Nyatanya, hal ini bisa dilakukan jika saja kalian mau berlatih lebih keras. Ingat, saat belajar musik kita mereproduksi apa yang kita pelajari. Jika kita belajar sepotong nada dengan cara emosional, kita akan memainkannya dengan penuh emosi.
Yang kedua adalah bahwa otak belajar lebih cepat ketika dirangsang oleh emosi. Semakin intens emosi (baik positif maupun negatif), semakin cepat informasi atau pengalaman masuk kedalam sistem saraf kita. Bermain musik adalah tindakan-tindakan performatif psikofisik yaitu sebagai tergantung pada sistem saraf. Intinya jika kamu ingin bermain dengan emosi ya mulailah dengan mempelajari satu nada dengan emosi.
Berlatih dengan emosi, mengintegrasikan emosi ke dalam gerakan otot kita, itulah yang biasanya dilakukan oleh para pianist profesional. Bukan hanya beli piano lalu hanya memainkan lagu-lagu sepajang hidup berdasarkan partitur, jika seperti ini permainan musikmu tak akan pernah bernyaw.
http://id.yamaha.com/id/music_education/courses/teens_and_adults/