Jika anda adalah orang tua yang tengah mendidik anak untuk bermain musik, maka artikel yang akan anda baca ini sangat bermanfaat untuk proses mendidik anak tersebut. Dari cerita para orang tua sering saya mendengar keluhan mereka yang menceritakan sulitnya memilihkan alat musik untuk sikecil.
Kesulitan ini muncul karena sikecil yang sering berpindah-pindah minatnya. Kadang-kadang meminta beli drum, lain waktu ingin piano dan dikemudian hari menginginkan gitar. Nah, pada akhirnya para orangtua sering kesal sendiri mengapa sikecil sering galau seperti itu.
Ayah-bunda sadarilah 2 alasan dibawah ini mengapa anak-anak sering sulit memilih alat musik:
a. Belum bisa menentukan keinginan sendiri
Emosional anak belum bisa stabil seperti orang dewasa, sehingga mereka mudah sekali tergoda dengan barang atau mainan milik anak lain. Sekali waktu menginginkan gitar seperti si A, lain hari mungkin akan rewel karena meminta drum milik salah seorang drummer kawakan yang kebetulan sedang nongol di televisi.
Nah, hal itu sebenarnya wajar terjadi sebab anak-anak memang belum paham dengan keinginan sendiri. Belum tahu apa yang benar-benar mereka inginkan. Sehingga anda sebagai orang tua sebaiknya mulai memahami apa yang benar-benar anak-anak inginkan bukan hanya karena melihat orang lain memilikinya namun karena ingin memainkannya.
b. Selalu merasa bersemangat saat bermain musik
Semua anak-anak pada dasarnya menyukai musik, dan akan mulai memainkan musik jika terus menerus melihat pertunjukkan musik. Namun, seringkali sifat inkonsisten mereka membuat alat musik menjadi seperti permata yang membuat mata selalu berkilau. Pada akhirnya ketika mencoba semua alat musik mereka selalu merasa bersemangat.
Semua alat musik sebenarnya memang selalu menciptakan euforia tersendiri dalam diri anak-anak. Inilah yang pada akhirnya membuat anak-anak selalu gembira bermain musik apapun itu alat musiknya. Tugas andalah sebagai orang tua untuk menelisik dimana potensi sikecil.
http://id.yamaha.com/id/music_education/courses/teens_and_adults/guitar/
Kesulitan ini muncul karena sikecil yang sering berpindah-pindah minatnya. Kadang-kadang meminta beli drum, lain waktu ingin piano dan dikemudian hari menginginkan gitar. Nah, pada akhirnya para orangtua sering kesal sendiri mengapa sikecil sering galau seperti itu.
Ayah-bunda sadarilah 2 alasan dibawah ini mengapa anak-anak sering sulit memilih alat musik:
a. Belum bisa menentukan keinginan sendiri
Emosional anak belum bisa stabil seperti orang dewasa, sehingga mereka mudah sekali tergoda dengan barang atau mainan milik anak lain. Sekali waktu menginginkan gitar seperti si A, lain hari mungkin akan rewel karena meminta drum milik salah seorang drummer kawakan yang kebetulan sedang nongol di televisi.
Nah, hal itu sebenarnya wajar terjadi sebab anak-anak memang belum paham dengan keinginan sendiri. Belum tahu apa yang benar-benar mereka inginkan. Sehingga anda sebagai orang tua sebaiknya mulai memahami apa yang benar-benar anak-anak inginkan bukan hanya karena melihat orang lain memilikinya namun karena ingin memainkannya.
b. Selalu merasa bersemangat saat bermain musik
Semua anak-anak pada dasarnya menyukai musik, dan akan mulai memainkan musik jika terus menerus melihat pertunjukkan musik. Namun, seringkali sifat inkonsisten mereka membuat alat musik menjadi seperti permata yang membuat mata selalu berkilau. Pada akhirnya ketika mencoba semua alat musik mereka selalu merasa bersemangat.
Semua alat musik sebenarnya memang selalu menciptakan euforia tersendiri dalam diri anak-anak. Inilah yang pada akhirnya membuat anak-anak selalu gembira bermain musik apapun itu alat musiknya. Tugas andalah sebagai orang tua untuk menelisik dimana potensi sikecil.
http://id.yamaha.com/id/music_education/courses/teens_and_adults/guitar/